Asyik Bercinta di Makam Pahlawan Sejoli Di Grebek Warga

Karena nafsu birahi sudah merayap ke ubun-ubun, sejoli mahasiswa asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, ini tak lagi pandang tempat untuk menuntaskan hasratnya. Tak ada kamar, keduanya pun nekat mencari tempat untuk melabuh percintaan darurat. Celakanya, yang dipilih adalah area makam seorang pahlawan nasional, Brigjen H Hasan Basry, di Bundaran Lianganggang, Jalan A Yani Kilometer 21, Banjarbaru. Ulah mesum keduanya jelas mendatangkan bencana bagi diri mereka. Warga memergoki aksi keduanya
Pelaku wanita, M (19)—bukan nama sebenarnya—warga Landasan Ulin Banjarbaru, tak lagi mampu bersuara. Demikian juga pasangannya, D (19)—bukan nama sebenarnya. Warga asal Pelaihari, Tanahlaut, ini hanya bisa pasrah diadili massa. Dari keterangan saksi, sejoli yang tercatat sebagai mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Banjarbaru ini terlihat singgah di Bundaran Makam Pahlawan Nasional Brigjen H Hasan Basri.
Diam-diam, keduanya beranjak ke pojok rerimbunan pohon sehingga cukup tertutup dari padangan luar makam. Tanpa mereka sadari warga pun diam-diam mengintai ulah mereka. Rupanya semakin lama dibiarkan, ulah sejoli ini semakin nekat. Nah, menjelang detik-detik puncak, serombongan warga yang sudah marah langsung mengepung mereka. Tak ayal, M dan D terperanjat sambil tangan mereka sibuk membetulkan posisi celananya.

M yang memiliki paras wajah manis, berkulit putih, dan potongan rambut sebahu, ini hanya bisa menangis malu dan ketakutan. Demikian juga D, hanya terlihat pasrah ketika diadili. Untungnya, warga tak sampai menghakimi keduanya. Sebagai ganti hukumannya, sejoli ini digiring ke Pos Polisi Lianganggang, dan kemudian diamankan ke Polsekta Banjarbaru Barat, Landasan Ulin.

Kapolsekta Banjarbaru Barat AKP Slamet A Wibowo membenarkan telah mengamankan sepasang mahasiswa yang digerebek saat bercinta di makam. Malam itu juga, orangtua dari pasangan itu dipanggil ke kantor polisi. Mereka terkejut, bahkan nyaris tak percaya, mendapati ulah tak senonoh anaknya. "Kasusnya tipiring, tak bisa ditahan. Jadi, kami menyerahkan penyelesaian masalahnya kepada kesepakatan kedua pihak orangtua. Mereka sepakat menikahkan, tapi setelah kuliah selesai," ujar Kanitreskrim Ipda Dany Sulistiono.[kompas]