Sedang Senggama, Ayah Empat Anak Digerebek Warga

Pasangan mesum di luar nikah, sedang diinterogasi di kantor Lurah, Rabu (9/2) sekitar pukul 21.00 WIB. (FOTO : Kiram Akbar/Equator)
Ketapang. Bunga (nama samaran) 17, dan ayah empat anak Sd, 35, warga Kampung Sampit, ditangkap warga saat sedang asyik mesum. Celakanya, ketika ditangkap Bunga dalam keadaan setengah telanjang lantaran "disodok dari belakang" oleh Mn, Rabu (9/2) sekitar pukul 21.00 di tempat sepi, di pinggir Jalan Lingkar Kota Ketapang.

Salah seorang saksi mata yang ikut menangkap pasangan mesum tersebut, Hariyanto, 27, warga Desa Dalong, mengatakan, ketika ditangkap, Mn tengah asyik menggoyang Bunga dari belakang. Sementara itu, Bunga dari pinggang ke bawah sudah tak berbusana. Ia memelorotkan celananya hingga ke kaki.

“Mereka melakukan tersebut tak jauh dari tempat kami ngumpul-ngumpul. Kami waktu itu ada lima orang menghampiri keduanya,” kata Hariyanto.

Ketika menghampiri keduanya, Ujang (panggilan sehari-hari Hariyanto) mengaku ketika asik menggoyang Bunga dari belakang.

Sedangkan Bunga hanya merintih-rintih kecil.

Melihat perbuatan tak senonoh tersebut, Ujang dan teman-temannya langsung menegur.

Kontan saja keduanya langsung kaget. Pasalnya, Sb ketika itu sudah nyaris tak sadar lantaran keasyikan menggenjot-genjot Bunga. Mereka pun buru-buru mengenakan celana masing-masing.

Keduanya tampak ketakutan. Mereka merasa benar-benar bersalah. Tapi, nasi sudah menjadi bubur.

Warga kemudian menggelandang mereka ke kantor Lurah. Lantaran takut, ketika hendak dibawa keduanya sempat berusaha kabur.

Ketika hendak dibawa, Sd berboncengan dengan Bunga mengendarai motor Yamaha Jupiter miliknya.

“Waktu kami mau belok, dia (Sd, red) malah lurus. Teman saya kemudian mengejar. Akhirnya, motor tersebut kami bawa. Dan Sd berboncengan dengan kami. Mereka kemudian kami bawa ke sini (kantor lurah, red),” ujarnya.  

Tertangkapnya pasangan mesum tersebut diakui Ujang berawal dari kecurigaan bersama teman-temannya.

Ujang mengaku ketika itu ia dan teman-temannya sedang duduk tak jauh dari lokasi kejadian. Ketika sedang asyik duduk-duduk itulah, tiba-tiba melintas Sd berboncengan dengan Bunga mengendarai Yamaha Jupiter.

“Dia (Sd, red) sempat mengegas-ngegaskan motornya. Pertama kami biarkan saja. Tapi tak lama kemudian motor tersebut berhenti di tempat gelap. Karena curiga, kamipun langsung menghampiri dan ternyata mereka lagi asyik main,” paparnya.

Sementara itu, Sb membenarkan kesaksian Ujang. Ia mengaku awalnya hanya berniat jalan-jalan. Sb mengaku khilaf dengan menyetubuhi Bunga. Namun Sb, membantah jika hubungannya dengan gadis yang belum genap berusia 17 tahun tersebut karena paksaan.

“Kami melakukannya atas dasar suka sama suka. Istri saya juga sudah mengetahui hubungan kami. Terus terang saya khilaf,” kilahnya.

Karena mempertimbangkan Bunga masih dibawa umur, akhirnya warga kemudian menelepon orang tua Bunga. Sementara warga juga menelepon istri Sb. Warga sengaja menggelandang keduanya ke kantor lurah lantaran tak terima tempat mereka dijadikan tempat mesum.

Si gadis pasrah
Ketika digelandang ke kantor lurah, Bunga mengaku pasrah apapun yang terjadi. Ia mengaku telah berpacaran dengan Sd sejak setahun lalu. Lebih jauh Bunga mengaku telah melakukan hubungan layaknya suami-istri.

“Kami pertama kali melakukan hubungan suami-istri di sebuah losmen di dekat Pasar Rangga Sentap sekitar setahun lalu. Kami melakukannya atas dasar suka sama suka,” ujar Bunga

Meskipun ketika itu Bunga mengaku kecewa, lantaran Sd telah merenggut keperawanannya.

Lantaran cintanya dengan Sd, Bunga hanya pasrah. Pun demikian jika nantinya Sd tak mau menikahinya.

Pasalnya, sejak awal ia telah mengetahui, Sd telah mempunyai anak dan istri. Saking cintanya dengan ayah beranak empat tersebut, Bunga mengaku sempat membatalkan pernikahan dengan pacarnya.

“Saya sebenarnya sudah mau menikah dulu. Tapi saya batalkan. Saya sudah cinta mati dengan Sd. Terus terang saja saya tak pernah melakukan hubungan intim selain dengan Sd,” akunya.

Bunga mengaku pertama kali mengenal Sd, dari salah seorang temannya. Bunga mengaku ketika itu telah mengetahui kalau Sd telah beristri dan mempunyai empat anak. Meski demikian, ABG yang hanya mengenyam pendidikan sampai SLTP tersebut mengaku sangat mencintai Sd.

Lantaran Sd, telah beristri Bunga mengaku hubungan mereka hanya melalui HP.

“Kami jarang ketemu karena takut ketahuan istrinya. Sebulan biasanya kami ketemu hanya beberapa kali. Tapi kalau ketemu kami biasanya melakukan hubungan intim,” tuturnya.

Sepandai-pandainya menyimpan bangkai tetap akan tercium juga. Bunga mengakui istri Sb, lama-kelamaan akhirnya mengetahui hubungan asmara terlarang mereka. Akan tetapi istri Sb masih belum mengetahui dirinya sering berhubungan intim. Namun, dengan kejadian tersebut (tertangkap warga) Bunga mengaku pasrah.

“Saya mau bagaimana lagi. Kalaupun nanti dia lebih memilih istri dan anaknya. Tapi setahu saya, Sb juga ingin berpisah dengan istrinya. Selain itu, ayah saya juga pasti marah kalau tahu saya ditangkap warga,” keluhnya. (KiA)
 
sumber : www.equator-news.com