Suaranews - Tripoli, buku-buku harian perjalanan supermodel dari Roma yang jatuh ke masyarakat umum mengungkap satu rahasia: "wisata budaya" yang diatur dari pemimpin Libya, Kolonel Muammar Gaddafi, yaitu guna membentangkan wawasan mereka mengenai Islam. Model yang mengidentifikasikan diri sebagai Maria, 28 tahun ini, membenarkan pada Observer kebenaran isi buku harian tersebut. Dia masih di antara romobongan wisata yang dimaksudkan.
Selaras dengan, perjalanan mewah ke padang pasir Libya dilangsungkan pada bulan Oktober sesudah dia direkrut buat tur dari agensi Hostessweb yang berbasis di Roma. Di antara buku harian tersebut dikatakan, wisata diiringi 19 supermodel dunia, masing-masing mendapat uang saku 3.000 euro.
Ucap Maria, hubungan Gaddafi beserta Italia sebenarnya sangat bagus. Malahan, Gaddafi sering dielu-elukan semacam "saudara jauh" dari masyarakat sebuah desa di pinggiran Roma. "Setahu saya, telah enam perjalanan wisata model yang dihajat terhadap prakarsa Kolonel (Gaddafi)," katanya.
Terdapat salah satu di ditengah enam lawatan ternama di antara rangka "mencomblangi" satu orang model beserta kemenakannya. Tetapi terdapat pula yang bermotif agama, jelasnya. "Dia bertanya apakah terdapat di antara kami tertarik buat menjadi Muslim. Itu dijalankan sesudah di hari terakhir sesudah kami tur. Kami seluruhnya saling memandang serta sesudah itu, fenomenalnya, dua gadis di antara kami bangkit, sesuatu yang saya tak sempat berpikir mereka bakal lakukan," tulis Maria. Ia menambahkan, jadi mualaf merupakan "bonus" untuk perjalanan mereka.
Selain menghadiri tempat-tempat menyenangkan di Libya, ujarnya, terdapat pula sesi mendengar Gaddafi berceramah. Umumnya, maretinya yaitu mengenai keistimewaan ajaran Islam serta budayanya.
Ia mengatakan, setibanya di Tripoli pada bulan Oktober, mereka terus menikmati tur semasa seminggu diantar langsung dari pembantu Gaddafi. Mereka mendatangi tempat-tempat bersejarah, rumah sakit modern, sampai akademi aparat polisi wanita, hal yang mengungkapkan Islam tidak membatasi ruang gerak wanita.
Tur sesudah itu beralih ke tenda pemimpin Libya tersebut di padang pasir. Ya, gaddafi sebenarnya tinggal di tenda, tidak di istana yang megah.
"Mereka menempatkan kami di antara mobil pemerintah mengarah tenda Gaddafi," tulis Maria. "Sekira 30 km asal Sirte terdapat pergerakan serta lampu di tengah-tengah serta kita dihentikan oleh orang bersenjata lengkap. Sesudah diperiksa, kami diizinkan masuk," katanya. Di sana, terdapat dua tenda besar -- salah satunya tempat Gaddafi tinggal -- beberapa van kemping berfungsi semacam toilet, generator besar yang berisik, serta ratusan unta," ujarnya.
Sesudah sejam menantikan, Gaddafi muncul. "ia pulang berburu, berpakaian amat santai di antara setelan kulit berkerut serta beserta rambut yang kacau. Kita senyum lebar, kami bertepuk tangan serta ia duduk di sebuah kursi plastik. Sesudah memperhatikan foto-foto perjalanan mereka, Gaddafi mulai bertutur mengenai Islam.
"Dia memberitahukan sebagian besar Eropa bakal berubah beserta masuknya Turki ke dalam Uni Eropa ... Sebenarnya kita wajib menyambut keyakinan Muhammad disebabkan oleh Kristus meramalkan sebenarnya seorang nabi hendak datang sesudah dia mangkat," katanya.
Di antara momen inilah, dua supermodel tersebut bangkit serta mengungkapkan menginginkan menjadi Muslim. "Kami tidak menyangka. Sungguh kami kaget bersama keputusan kedua teman ini," tambahnya Maria.
Salah satu yang sesudah itu menjadi Muslim di antara tur model bulan Maret 2010 -- jauh sebelum Maria -- terdengar mempunyai nama Rea Beko, 27 tahun, seorang model asal sebuah rumah mode terkemuka. Ia berasal dari Albania asal keluarga Kristen Ortodoks yang tinggal di Roma.
Tetapi, informasi masalah Islamisasi di antara supermodel yang dijalankan Gaddafi dibantah Alessandro Londero, salah satu penyelenggara perjalanan. "Ini seluruhnya mengenai memperhatikan keadaan sosial serta budaya Libya," jelasnya. "Tidak perlu jauh-jauh di Libya, di sini di Roma pun kami sudah mengirim puluhan gadis buat mengikuti kursus bahasa Arab di lembaga budaya Libya. Apakah ini pula wujud Islamisasi?"
Ia percaya sebenarnya terdapat model yang menjadi mualaf. Jumlahnya pula tidak cuma dua, jelasnya, namun ditengah tujuh sampai depalan orang. Lantaran alasan profesi, mereka memilih buat menyempunyikan keyakinan barunya.(republika/suaranews)
sumber : www.suaranews.com