Kami di SITTI merasa Google adalah mahaguru. Google adalah the best search engine in the world. Kami di SITTI adalah pengguna Google search engine. Penggunaan Google di kantor kami hanya dikalahkan oleh jumlah teh botol yang kami minum setiap harinya.
In short, kami cinta Google search engine. Cieee…Tapi hari ini, SITTI memberanikan diri untuk menantang Google,inc. Mohon maaf.
Sekali lagi, bukan Google search engine. Tetapi Google, inc. yang diakui sebagai perusahaaan dengan perkembangan tercepat dalam sejarah semua perusahaan di dunia. Dari Rp 2 miliar ke Rp 230 trilliun dalam 10 tahun! Google,Inc. yang mayoritas pendapatannya datang dari satu sumber; Iklan digital yang biasa disebut degan Google Adsense™.
Kami pun menantang tidak sebagai musuh. Tapi lebih seperti murid yang kurang ajar terhadap gurunya. Seperti Luke Skywalker menantang Obi Wan Kenobi, satu minggu setelah diberi light saber. Kami menantang Google,inc. untuk tetap menjadi guru kami dalam berkompetisi. Kami menantang Google,inc. untuk mengembangkan dunia digital Indonesia tanpa membuat pemilik koran dan medium tradisional lainnya pusing. Kami menantang Google,inc. untuk membantu para UKM untuk lebih melek Digital.
Kami menantang Google,inc untuk berkompetisi. Mohon maaf.
Sekali lagi, Maaf banget. Saya takut sama Google.Google punya 1 juta server. SITTI punya 6.
Google punya 20.621 orang. SITTI punya 20.
Google punya 1.000 PhD. yang bekerja disana. SITTI punya 1, dan itupun nggak lulus-lulus setelah 6 tahun berusaha.
Google mendatangkan Rp 230 trilliun dalam satu tahun. SITTI mendatangkan Rp 630ribu dari penjualan teh botol di koperasinya Udin, si OB di kantor SITTI.
Google punya dunia. SITTI punya Indonesia. Dan hanya Indonesia.
SITTI hanya punya dua hal yang lebih dari Google; nekad dan teh botol. Itu pasti.
Selain itu, SITTI punya teman-teman yang bersedia dan percaya dengan ide SITTI. Teman-teman di Kompas.com, Detik.com, Serikat Penerbit Surat Kabar, hingga seribu blogger yang sudah bersedia mencoba SITTI. Untuk ini kami sangat berterima kasih.
Hari ini, SITTI yang sekarang sudah mendapatkan 80 juta pageviews, meluncurkan 2700 iklan di SITTI platform. Iklan-iklan ini datang dari 529 brands yang mau masuk ke dunia digital lebih dalam lagi. Kepada perusahaan-perusahaan yang bersedia menjadi benchmark untuk dunia Digital Indonesia dengan mencoba SITTI, kami berterima kasih.
SITTI adalah sebuah mesin yang sudah “belajar” dari 600 juta halaman situs atau blog berbahasa Indonesia. Kami adalah orang-orang nekad yang merasa bahwa dunia digital ini harus menjadi economic enabler untuk banyak orang. Kami mau si Udin, OB kita dikantor SITTI, suatu saat punya blog untuk berjualan teh botol, coklat superman dan kacang mede merek bu Jono. Kita mau Udin menjadi wirausahawan yang sukses dengan medium digital.
Idealisme? Bukan, nekad.Di seluruh dunia ini, SITTI hanya punya satu contoh; ZAO BEGUN di Rusia. Dengan modal nekad juga, di tahun 2004, mereka berkompetisi dengan Google,inc. di Russia. Mereka masih hidup dan terus berkompetisi dengan Google,inc. Saya melihat mereka sebagai contoh untuk SITTI.
Saya sadar bahwa ini bukan David versus Goliath. Kita ini seperti anak kecoa yang kurang makan kalau dibandingkan Google,inc. Si SITTI adalah anak kampung dari Bukit Tinggi di Sumbar atau Pasar Cihapit di Bandung atau dari Sragen di Jateng yang berani berkompetisi dengan global force bernama Google,inc.
Siapkah SITTI? Ya nggak lah cyiiiin. Namanya juga versi BETA.
Tapi kami merasa tenang, karena hari ini bukan SITTI yang menantang Google,inc.Hari ini, Indonesia menantang Google,inc.
–
Andy Sjarif (twitter.com/andysjarif)
A fan of Google.com
Founder of SITTI
source : http://blog.belajarsitti.com/