Minggu kemaren ada suatu kejadian yang mengerikan berhubungan dengan Vallet Parking.
Begini ceritanya :
Temen nyokap pergi ke sebuah mall di Jakarta, dia memakai jasa vallet parking, begitu dia ambil mobil dan keluar dari
mall tsb, dia diberhentikan oleh OKNUM APARAT, lalu temen nyokap bertanya "Ada apa?"
Si OKNUM APARAT jawab "Ada pemeriksaan mobil".
Ketika dibuka bagasi mobil tersebut, terdapat seplastik ekstasi. Dia pun terkejut, karena barang tersebut sebelumnya tidak
ada di dalam bagasi. OKNUM APARAT tersebut menyuruh untuk mengambil barang tersebut.
Untungnya suami temen nyokap tersebut adalah ORANG KEHAKIMAN dan mengerti HUKUM.
Suaminya melarang istrinya untuk mengambil barang tersebut, dia bilang begini kepada OKNUM APARAT tersebut :
"Tunggu, saya akan telepon pengacara saya. Dan saya akan menyelidiki SIDIK JARI siapa yang ada di barang tersebut".
OKNUM AARAT tersebut lalu "bernegosiasi" mulai dari angka yang wow...!! 500 juta lalu turun ke 5 juta.
Turun lagi ke 1 juta, turun lagi ke 500 ribu. Tapi karena suaminya tahu HUKUM, dia tetap ngotot mau telepon pengacara
dan akan menyelidiki sidik jari yang ada.
Akhirnya setelah berdebat, OKNUM APARAT itupun mengambil kembali barang haram dan dimasukkan dalam kantongnya dan
menyuruh sepasang suami istri itu pergi...
Denger2 kejadian seperti ini bukan cuman sekali doank, tapi telah sering terjadi.
Apakah masih minat pakai jasa valet parking setelah ada kejadian ini??
It's true story.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Sisno Adiwinoto meminta masyarakat untuk hati-hati dan mewaspadai adanya
oknum Polisi yang menjebak warga dengan cara menaruh narkoba di dalam mobil. Warga yang menjadi korban pemerasan
oknum Polisi harus berani melapor ke Unit / Bidang / Divisi Profesi Dan Pengamanan (Propam) Kantor Polisi terdekat.
Dengan demikian, pelakunya dapat dengan cepat diproses baik secara pidana maupun tindakan pelanggaran etika.
"Anda harus berani mengatakan bahwa barang terlarang itu bukan milik anda dan jangan mau jika diminta untuk memegang
atau menyentuh barang itu. Bila perlu, warga yang menjadi korban penjebakan itu minta agar dilakukan TES SIDIK JARI
agar dapat dibuktikan siapa saja yang pernah memegang barang terlarang tersebut.
Untuk memasukkan barang haram itu ke dalam mobil atau kamar hotel, biasanya OKNUM APARAT tersebut bekerjasama dengan
petugas hotel atau juru parkir (valet service).
Kalau anda digrebek Polisi dengan tujuan akan diperas, maka tanyakan SURAT PERINTAH-nya dan laporkan.
Sisno kini sedang gencar mengadakan pembersihan terhadap Polisi nakal. Polisi adalah milik rakyat, sehingga anda pun
wajib membersihkannya dari segala yang mengotorinya, katanya.
Tips menghadapi Polisi pemeras:
1. Katakan barang narkoba itu bukan milik anda.
2. Jangan sekali-kali mau disuruh memegang atau menyentuh barang, yang berdekatan atau tempat narkoba itu berada,
seperti tas atau koper.
3. Tanyakan SURAT PERINTAH penggerebekan dari petugas tersebut? Dan tanyakan IDENTITAS lengkap petugas tersebut,
seperti Kartu Identitas dan Pangkatnya.
4. Minta agar barang tidak disentuh untuk kemudian minta dibuktikan melalui Cek sidik jari, yakni sidik jari
siapa yang melekat pada barang tersebut.
5. Kalo Polisi mau periksa tubuh kita, suruh buka dulu telapak tangannya.
6. Turuti jika diancam akan dibawa ke kantor Polisi.
7. Jangan berikan uang sedikitpun.
8. Laporkan ke petugas Propam agar kasusnya cepat terungkap.
Mohon berkenan di untuk kebaikan
Begini ceritanya :
Temen nyokap pergi ke sebuah mall di Jakarta, dia memakai jasa vallet parking, begitu dia ambil mobil dan keluar dari
mall tsb, dia diberhentikan oleh OKNUM APARAT, lalu temen nyokap bertanya "Ada apa?"
Si OKNUM APARAT jawab "Ada pemeriksaan mobil".
Ketika dibuka bagasi mobil tersebut, terdapat seplastik ekstasi. Dia pun terkejut, karena barang tersebut sebelumnya tidak
ada di dalam bagasi. OKNUM APARAT tersebut menyuruh untuk mengambil barang tersebut.
Untungnya suami temen nyokap tersebut adalah ORANG KEHAKIMAN dan mengerti HUKUM.
Suaminya melarang istrinya untuk mengambil barang tersebut, dia bilang begini kepada OKNUM APARAT tersebut :
"Tunggu, saya akan telepon pengacara saya. Dan saya akan menyelidiki SIDIK JARI siapa yang ada di barang tersebut".
OKNUM AARAT tersebut lalu "bernegosiasi" mulai dari angka yang wow...!! 500 juta lalu turun ke 5 juta.
Turun lagi ke 1 juta, turun lagi ke 500 ribu. Tapi karena suaminya tahu HUKUM, dia tetap ngotot mau telepon pengacara
dan akan menyelidiki sidik jari yang ada.
Akhirnya setelah berdebat, OKNUM APARAT itupun mengambil kembali barang haram dan dimasukkan dalam kantongnya dan
menyuruh sepasang suami istri itu pergi...
Denger2 kejadian seperti ini bukan cuman sekali doank, tapi telah sering terjadi.
Apakah masih minat pakai jasa valet parking setelah ada kejadian ini??
It's true story.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Sisno Adiwinoto meminta masyarakat untuk hati-hati dan mewaspadai adanya
oknum Polisi yang menjebak warga dengan cara menaruh narkoba di dalam mobil. Warga yang menjadi korban pemerasan
oknum Polisi harus berani melapor ke Unit / Bidang / Divisi Profesi Dan Pengamanan (Propam) Kantor Polisi terdekat.
Dengan demikian, pelakunya dapat dengan cepat diproses baik secara pidana maupun tindakan pelanggaran etika.
"Anda harus berani mengatakan bahwa barang terlarang itu bukan milik anda dan jangan mau jika diminta untuk memegang
atau menyentuh barang itu. Bila perlu, warga yang menjadi korban penjebakan itu minta agar dilakukan TES SIDIK JARI
agar dapat dibuktikan siapa saja yang pernah memegang barang terlarang tersebut.
Untuk memasukkan barang haram itu ke dalam mobil atau kamar hotel, biasanya OKNUM APARAT tersebut bekerjasama dengan
petugas hotel atau juru parkir (valet service).
Kalau anda digrebek Polisi dengan tujuan akan diperas, maka tanyakan SURAT PERINTAH-nya dan laporkan.
Sisno kini sedang gencar mengadakan pembersihan terhadap Polisi nakal. Polisi adalah milik rakyat, sehingga anda pun
wajib membersihkannya dari segala yang mengotorinya, katanya.
Tips menghadapi Polisi pemeras:
1. Katakan barang narkoba itu bukan milik anda.
2. Jangan sekali-kali mau disuruh memegang atau menyentuh barang, yang berdekatan atau tempat narkoba itu berada,
seperti tas atau koper.
3. Tanyakan SURAT PERINTAH penggerebekan dari petugas tersebut? Dan tanyakan IDENTITAS lengkap petugas tersebut,
seperti Kartu Identitas dan Pangkatnya.
4. Minta agar barang tidak disentuh untuk kemudian minta dibuktikan melalui Cek sidik jari, yakni sidik jari
siapa yang melekat pada barang tersebut.
5. Kalo Polisi mau periksa tubuh kita, suruh buka dulu telapak tangannya.
6. Turuti jika diancam akan dibawa ke kantor Polisi.
7. Jangan berikan uang sedikitpun.
8. Laporkan ke petugas Propam agar kasusnya cepat terungkap.
Mohon berkenan di untuk kebaikan
sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4143776