Kesunyian danau yang berada di hutan dekat Pantai Marina, Selasa dinihari kemarin pecah oleh sebuah suara teriakan wanita. “Hei…, siapa kalian? Tolong…, “ inilah bunyi teriakan yang keluar dari mulut Vit. Teriakan janda berusia 37 tahun tersebut dimaksudkan pada seorang pria yang di kegelapan dinihari itu, berusaha menindihnya, memperkosanya.
Seorang pria lagi yang ada di sampingnya, berusaha membuka paksa tas dan mengacak-acak isinya. Vit yang ketika itu berusaha melawan, hanya bisa mengeluarkan teriakan yang hilang ditelan kesunyian.
Sambil berusaha melepaskan diri dengan cara menendang tubuh yang tengah menindihnya, Vit berlari menjauh. Setelah beberapa meter ia tersadar bahwa dirinya dalam keadaan setengah telanjang. Sejenak wanita itu sempat memperhatikan kondisi tubuhnya yang sudah tak karu-karuan.
Celana jins birunya nampak turun hingga sebatas lutut. Bahkan meski celana dalamnya sudah terpasang, namun dalam kondisi terbalik. Vit menduga, pria terakhir yang menindihnya itulah yang berusaha mengenakan celananya namun terbalik.
Merasa ada yang tak beres, buru-buru wanita berambut sepunggung itu mencoba menaikkan kembali celana jinsnya. Sesekali menatap sekeliling, didapatinya celana pendek warna hitam nampak tergantung di sebuah pohon yang tak jauh dari dirinya tergeletak. Namun belum lagi wanita itu memperbaiki kondisinya, dua sosok pria tinggi besar kembali mendatanginya dan berusaha memegangi tubuhnya. Kembali pertarungan tak seimbang itu berlangsung hingga dua sosok pria itu kembali berhasil memegangi tubuh wanita itu.
Kali ini dalam posisi Vit yang terjepit kembali wanita itu menjadi bulan-bulanan dua pria yang mengeroyoknya hingga tubuh Vit sempat dibanting. Namun usai tersungkur di tanah, Vit melihat kesempatan, dan segera berlari meninggalkan kedua pria yang tidak ia kenal tersebut.
Tanpa alaskaki, Vit berlari menjauh dan menuju jalan di Marina. Berharap mendapat pertolongan, Vit yang mengaku saat itu berada dalam kondisi setengah teler karena mabuk berat, mengaku sempat mampir ke pos sekuriti di Hotel Holiday Inn. Namun sekuriti yang bertugas di sana seolah tak mau memberikan pertolongan.
Tak putus asa, meski tak mengantongi uang, akhirnya Vit memutuskan berjalan menuju ke rumah adiknya di Perumahan Permata Laguna. Dua jam perjalanan, Vit sampai ke rumah sang adik. “Saya diperkosa sama dua orang di Hutan Marina dekat danau,” ujarnya kepada Ana, sang adik.
Bersama Ana, pagi harinya Vit langsung mendatangi kantor Polsek Batuaji untuk membuat laporan. Selasa kemarin, Vit juga menunjukkan celana jenis legging pendek hitam yang ditemukannya tersangkut pohon. Vit juga menunjukkan celana jins yang sudah koyak di bagian lutut dan selangkangannya. “Saya teler di Hotel Indah di Nagoya,” ujar Vit menceritakan apa yang terjadi sebelum kejadian di hutan Marina.
Vit mengungkapkan, Senin malam itu, dirinya menggelar pesta miras bersama pria bernama Fardan Andalas. Pria muda yang disebutkan Vit ini dikenalnya melalui jejaring sosial Facebook, tiga bulan silam.”Geng, aku nak ke Batam, kita jumpa ya, kita happy-happy,” begitu pesan dari Fardan di FB milik wanita yang sudah menjanda sejak tahun 2000 silam.
Fardan yang disebut Vit ini selain sudah kadung kengen dengannya, dia juga sedang ada acara di hotel Novotel. “Dia bilang di FB cinta sama aku, terus pengen ketemu di Batam,” ujar Vit yang menyebutkan Fardan bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Pemerintahan Kota Jakarta.
Berharap bisa ketemu dengan sang kekasih, kopi daratpun dilakukan keduanya. Hotel Indah dipilih untuk menggelar karaoke dan diselingi dengan pesta miras. Namun dari sinilah petaka bermula, ketika di dalam kamar vip sambil berkaraoke, keduanya teler. “Saya yang minum banyak sampai mabok, dia kayaknya nggak minum,” terang Vit.
Namun sejak itu, Vit sudah tak ingat apa apa lagi dan tersadar sudah berada di tengah hutan. “Saya terbangun dalam kondisi setengah bugil, dan ada laki-laki nindih saya,” imbuhnya lagi. Namun yang membuat dirinya heran, siapa yang sebenarnya membawa dirinya hingga sampai di hutan itu! (teguh joko lismanto)
Sperma di Celana Legging
Ana, sang adik menambahkan, ketika pagi kemarin sekitar pukul 06.00 kakaknya datang, kondisi sang kakak sangat menyedihkan. “Pakaiannya compang camping, nggak pakai sandal, mana rambutnya dipenuhi daun-daun kering, dan yang membuat saya kaget, dia ngakunya diperkosa,” katanya.
Hal itu, menurut Ana, dikuatkan dengan adanya hal aneh saat sang kakak memeriksakan diri ke kamar mandi. Pada saat memeriksa tubuhnya, di celana legging pendek itu sepertinya bekas mengelap cairan yang sudah mengering dan lengket. “Mungkin itu cairan laki-laki (sperma),” jelasnya.
Ana berharap polisi bisa segera mengungkap pelaku atas kejadian itu. Meski sedang berduka ada sedikit kelegaan dalam hati Ana saat mendapati sang kakak masih dalam kondisi selamat. “Masih untung kakak saya tak dibunuh, cuma dibuang di hutan,” imbuhnya.
Menurut Ana selama ini memang sang kakak yang tinggal sendiri di rumahnya, tak pernah ke mana-mana. Bahkan sejak tak bekerja lagi di PT PCI di Kawasan Industri Bintang II Tanjunguncang, praktis Vit hanya di rumah,. Kini polisi masih menyelidiki apa yang menimpa Vit.
[pos metro]