Apakah gaun daging Lady Gaga di ajang Video Music Awards nyata atau palsu? Mungkinkah gaun itu benar-benar terbuat dari daging seperti diklaim oleh PETA penuh dengan belatung?
Franc Fernandez yang adalah seorang perancang gaun Lady Gaga belum mengeluarkan pernyataan untuk memastikan bahwa gaun itu benar-benar terbuat dari daging. Jika benar, itu artinya Gaga bisa memberikan sajian daging sapi sebagai hidangan makan malam untuk Haus of Gaga (tim kreatif di belakang layar untuk Lady Gaga).
Namun, mengingat betapa marahnya PETA, yang kini tidak hanya terlibat mengurus hak asasi binatang tapi Lady Gaga juga harus terseret. Baik Fernandez atau Nicola Formichetti, stylist Lady Gaga, kembali di minta untuk memberikan komentar. Tapi mungkin karena mereka sedang sibuk melawan serangan serius belatung-belatung jadinya mereka belum sempat memberikan komentar apapun.
Semuanya tergantung pada seberapa baik gaun itu dijaga di saat sebelum gaga mengenakannya.
Sebagai catatan, PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) mengeluarkan pernyataan menyangka bahwa pernak-pernik daging yang dikenakan Lady Gaga – gaun, sepatu, tas, topi – tampaknya ada cacing-cacing kecil yang melompat-lompat di pakaian Gaga tersebut: “Pembusukan daging binatang yang tersiksa yang tidak ingin mati setelah beberapa jam di bawah lampu TV akan mengeluarkan bau seperti daging busuk dan mungkin akan menghasilkan belatung-belatung merangkak di gaun itu, sangat tidak menarik, sungguh.”
Dan PETA mungkin benar. Menurut Sweet Lady Science, sekali lalat meletakkan telur pada bangkai busuk, atau sepotong daging menjanjikan, jika cuaca hangat telur menetas dalam delapan sampai 20 jam ke depan. Mengingat gaun tersebut paling tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk merancangnya, Tim Fernandez harus terus menyimpan daging dalam lemari es agar terbebas dari lalat, atau menyewa pasukan anti-serangga bersenjata pemukul lalat untuk menjaga gaun berjam-jam lamanya sampai Gaga mengenakan gaun itu.
“Kerumunan belatung bisa terjadi dengan cepat pada daging mentah pada suhu kamar dan akan berkembang biak lebih cepat dengan panas, lebih cepat lagi jika daging dekat dengan kulit dan di bawah lampu panas,” kata Dr. Shawki Ibrahim, penasihat ilmiah untuk industri Grow Green. Plus, “Gaun itu pastinya menimbulkan risiko bakteri E.Coli pada dirinya jika dia punya luka di kulitnya, tapi selain itu hanya faktor bau.”
Another fun fact of biology: Jika ada belatung pada gaun itu, pakaian tersebut kemungkinan besar tidak akan bertahan lama. Belatung makan secara harfiah 24 jam sehari, yang berarti bahwa sebagian dari gaun itu akan dilepaskan jika tidak dijaga dari lalat.
source : http://aneh22.blogspot.com
Franc Fernandez yang adalah seorang perancang gaun Lady Gaga belum mengeluarkan pernyataan untuk memastikan bahwa gaun itu benar-benar terbuat dari daging. Jika benar, itu artinya Gaga bisa memberikan sajian daging sapi sebagai hidangan makan malam untuk Haus of Gaga (tim kreatif di belakang layar untuk Lady Gaga).
Namun, mengingat betapa marahnya PETA, yang kini tidak hanya terlibat mengurus hak asasi binatang tapi Lady Gaga juga harus terseret. Baik Fernandez atau Nicola Formichetti, stylist Lady Gaga, kembali di minta untuk memberikan komentar. Tapi mungkin karena mereka sedang sibuk melawan serangan serius belatung-belatung jadinya mereka belum sempat memberikan komentar apapun.
Semuanya tergantung pada seberapa baik gaun itu dijaga di saat sebelum gaga mengenakannya.
Sebagai catatan, PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) mengeluarkan pernyataan menyangka bahwa pernak-pernik daging yang dikenakan Lady Gaga – gaun, sepatu, tas, topi – tampaknya ada cacing-cacing kecil yang melompat-lompat di pakaian Gaga tersebut: “Pembusukan daging binatang yang tersiksa yang tidak ingin mati setelah beberapa jam di bawah lampu TV akan mengeluarkan bau seperti daging busuk dan mungkin akan menghasilkan belatung-belatung merangkak di gaun itu, sangat tidak menarik, sungguh.”
Dan PETA mungkin benar. Menurut Sweet Lady Science, sekali lalat meletakkan telur pada bangkai busuk, atau sepotong daging menjanjikan, jika cuaca hangat telur menetas dalam delapan sampai 20 jam ke depan. Mengingat gaun tersebut paling tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk merancangnya, Tim Fernandez harus terus menyimpan daging dalam lemari es agar terbebas dari lalat, atau menyewa pasukan anti-serangga bersenjata pemukul lalat untuk menjaga gaun berjam-jam lamanya sampai Gaga mengenakan gaun itu.
“Kerumunan belatung bisa terjadi dengan cepat pada daging mentah pada suhu kamar dan akan berkembang biak lebih cepat dengan panas, lebih cepat lagi jika daging dekat dengan kulit dan di bawah lampu panas,” kata Dr. Shawki Ibrahim, penasihat ilmiah untuk industri Grow Green. Plus, “Gaun itu pastinya menimbulkan risiko bakteri E.Coli pada dirinya jika dia punya luka di kulitnya, tapi selain itu hanya faktor bau.”
Another fun fact of biology: Jika ada belatung pada gaun itu, pakaian tersebut kemungkinan besar tidak akan bertahan lama. Belatung makan secara harfiah 24 jam sehari, yang berarti bahwa sebagian dari gaun itu akan dilepaskan jika tidak dijaga dari lalat.